Selasa, 31 Juli 2012

Manfaat Qiyaamul Lail

Qiyaamul lail akan menciptakan kebahagiaan jiwa dan kedamaian didalam dada. Rasululloh SAW telah menyebutkan di dalam hadits sahih bahwa seorang hamba yang bangun tengah malam, ingat Allah, kemudian mengambil wudhu’ dan melakukan shalat, maka dia akan semakin energik dan jiwanya tenang.

Dalam hadits yang lain disebutkan: ” Sebaik-baiknya hamba adalah pada saat dia melakukan qiyaamul lail”.
Selain itu salah satu waktu dijabahnya doa adalah pada saat sepertiga malam terakhir, yang berarti saat kita melakukan qiyaamul lail, sebagaimana hadist berikut :



Dari Abu Huraiarah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda. ”Sesungguhnya Rabb kami yang Maha Berkah lagi Maha Tinggi turun setiap malam ke langit dunia hingga tersisa sepertiga akhir malam, lalu berfirman ; barangsiapa yang berdoa, maka Aku akan kabulkan, barangsiapa yang memohon, pasti Aku perkenankan dan barangsiapa yang meminta ampun, pasti Aku akan mengampuninya”. [Shahih Al-Bukhari, kitab Da'awaat bab Doa Nisfullail
7/149-150]

Allah SWT berfirman, “Dan pada sebagian malam hari bershalat Tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji”. (AL-Israa’ :79)

Tahajud sendiri artinya bangun dari tidur. Dengan demikian shalat Tahajud adalah shalat yang dikerjakan di malam hari dan dilaksanakan setelah tidur terlebih dahulu, walaupun tidurnya hanya sebentar. Shalat Tahajud yang dilakukan di tengah malam, dimana kebanyakan manusia terlelap dalam tidurnya dan berbagai aktivitas hidup berhenti, serta suasana begitu hening, sunyi, dan tenang, sangat menunjang konsentrasi seseorang yang akan mendekatkan diri kepada Allah. Di samping kondisi eksternal ini, juga terdapat kondisi internal, yaitu sebuah ketenangan yang dirasakan oleh psikis atau batin manusia yang melakukan shalat Tahajud.

Selain itu, sahalat Tahajud yang dilakukan dengan ikhlas akan mampu mengurangi beban kejiwaan yang sedang menyelimuti seseorang. Allah berfirman, “Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah(untuk shalat) di malam hari”. (AL-Muzammil:1-2). Kata berselimut dalam ayat di atas secara kontekstual dapat diartikan dengan orang yang sedang dirundung masalah, sebab ayat tersebut turun ketika Rasulullah SAW mulai mendapatkan olok-olok dan ancaman dari kaum Quraisy.

Dengandemikian shalat Tahajud merupakan kebutuhan dalam menghadapi problema kehidupan. Rasulullah SAW bersabda, “kalian harus melaksanakan shalat malam, sebab itu kebiasaaan orang-orang shaleh sebelummu, jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah, penebus dosa dan kejelekan, serta penangkal penyakit dari badan”. (HR Tirmidzi). Wallahu a’lam bish-shawab.

-*dari berbagai sumber*-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar